Kamis, 26 Maret 2015

Membuat Anyaman Tikar dari Koran

Jumat, 13 Maret 2015
Tim Jurnalistik : Siti Firda (MMD XI-3) dan Hana Nur Meisita (MMD XI-3)



BOGOR, Jurnalis SMK Wikrama  - Pelaksanaan Ujian Praktikum PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) untuk tingkat XII adalah membuat kerajinan anyaman tikar dengan memanfaatkan koran bekas. Pelaksanaan praktikum ini diberi jangka waktu selama satu minggu, yakni dari tanggal 9 Maret 2015 hingga tanggal 16 Maret 2015. Bahan yang digunakan selain koran yaitu lem kertas. Untuk hasil akhirnya, dibutuhkan pernish/lem kayu yang dicampur dengan sagu untuk pengeleman sehingga warnanya  kecoklatan.

Ibu Dewi Rachmayanti, S.Pd. selaku guru yang memberikan bimbingan  tugas PLH memiliki beberapa alasan menugaskan membuat anyaman tikar koran untuk peserta didik. “Menggunakan karya siswa, memanfaatkan limbah kertas. Dan selain itu, daripada diberi tugas yang hasil akhirnya hanya sebagai pajangan saja, ruangan tersebut hanya akan menjadi sempit. Jadi mending membuat tikar yang bermanfaat bagi semua orang. Karena ada banyak manfaat dari pembuatan anyaman tikar koran. Salah satunya, memanfaatkan koran bekas, sebagai alas untuk duduk seperti di ruangan khusus yang lesehan contohnya pendopo”.
Lipatan kerta yang akan digunakan untuk membuat tikar.

Membuat anyaman tikar Koran tidaklah mudah. Dari hasil wawancara tingkat XII, dijumpai kesulitan-kesulitan dalam membuat tikar koran tersebut.
“Yang namanya tugas kelompok bisa sampai 9-10 orang dalam setiap kelompoknya. Banyak tangan, jadi yang melipat koran agar tampak tersusun rata itu beda-beda dari setiap tangan. Ada yang kebesaran, kekecilan, sehingga tidak kompak. Dan selain itu merapatkan koran tersebut agak susah, harus memakai hak pen. Kalau pakai tangan nggak bisa”. Ujar Khusnul Azhari, dari rombel Multimedia tingkat XII.

“Teknik melipat yang menjadi kesulitan kami dalam membuat anyaman tikar”. Ujar Byandha Lutfy Hawa, dari rombel RPL tingkat XII.



0 komentar:

Posting Komentar